Saya kadang melihat di media tentang Hari Ayah dirayakan di negara lain. Karena itu saya ada pertanyaan, "Kok di negara kita tidak ada perayaan Hari Ayah, ya?" Apa karena para ayah tidak perlu dihargai atau karena tatanan kebapakan dalam masyarakat kita sehingga para ayah tidak perlu diberikan penghargaan khusus. Karena tanpa Hari Ayah pun para ayah sudah terhargai dengan sendirinya.
Berbeda dengan Hari Ibu, ia hampir pasti ada di setiap negara. Padahal antara ibu dan ayah perannya sama-sama penting dalam keluarga. Karena tanpa salah satunya sebuah keluarga tidak akan tebentuk dengan utuh. Walaupun menurut hadits kedudukan ibu 3x lebih tinggi derajatnya daripada ayah.
Tentu Anda mengenal istilah orang tua tunggal. Salah satunya adalah seorang ayah yang harus membesarkan anak-anaknya- karena berbagai alasan- seorang diri, begitu pun sebaliknya. Dalam keadaan demikian ia harus berperan ganda, menjadi ayah dan ibu sekaligus. Terbayang 'kan peran ayah di sana.
Kenapa saya lebih menyoroti peran para ayah? Karena jawabannya sederhana, mereka tidak memiliki hari khusus buat mereka. Toh Hari Ibu setiap tahun kita peringati tiap 22 September. Saya cuma mau menyarankan supaya menjadikan satu hari dalam setahun kita meluangkan waktu untuk memperingati Hari Ayah. Kapan? Ada yang lebih berwenang untuk menentukan tanngalnya.
Selamat Hari Ayah! (Karena belum ditentukan tanggalnya , saya bisa mengatakannya kapan saja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar