Beberapa waktu lalu saya dikejutkan oleh telepon dari teman saya yang sudah lama tidak bertemu. Bukan soal teleponnya yang mengejutkan saya, tapi kabar yang ia sampaikan.
"Ada berita duka cita," ia berhenti sejenak. "Sawal meninggal...."
Dia menyebutkan seorang teman yang sudah lama tidak bertemu. Tidak terlalu akrab memang, tapi saya mengenalmya.
Yang lebih mengejutkan bagi saya cara meninggalnya yang tragis. Ia tewas ditikam perampok yang membawa kabur sepeda motornya saat sedang berada di rumah.
Keesokan harinya di depan tempat tinggal (kos) saya tenda telah didirikan dan lagu-lagu pujian dikumandangkan. Tetangga di seberang depan jalan sempit kos saya meninggal. Tepat di mana hari wafatnya Bapak Ali Alatas. Keduanya kebetulan tidak saya kenal.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Kata-kata itu biasa terlontar apabila kita mendapatkan musibah termasuk kematian. Apa yang berasal dari Tuhan Akan kembali kepada-Nya. Karena tidak ada satu atom pun yang luput dari kuasa Tuhan.
Berbicara tentang kematian, kita tidak tahu kapan, dimana dan dalam keadaan apa kita mati. Sudah siapkah kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar