Kompetisi Blog EducationUK
Ini mungkin bisa jadi pelajaran agar kita bekerja atau melayani dengan sepenuh hati tanpa membeda- bedakan.
Lagi cerita dari pondok pizza. Suatu hari seorang petugas penerima telepon mendapat pesanan dari seorang pelanggan. Dari percakapan telepon itu dapat disimpulkan bahwa si penelepon adalah seorang pekerja rumah tangga. Sempat terjadi salah pengertian di antara keduanya. Yang membuat kesal petugas pizza itu adalah saat ditanya jenis pizzanya Sang Pekerja Rumah Tangga itu tak tahu.
Singkat kata pesanan dibuatkan. Jenis dan besarnya sesuai inisiatif petugas pizza. Rupanya Si Petugas Pizza masih menyimpan kekesalannya sehingga saat mencetak tagihan ia menambahkan tulisan "pembantu bego" di depan alamat pemesan. Ia pikir tidak apa- apa. Toh yang menerima cuma pekerja rumah tangga ini.
Tanpa disangka tulisan tersebut dibaca oleh majikan Sang Pekerja. Keluhan pun disampaikan dan 'penulis tambahan' pun diminta datang ke rumahnya.
Petugas pizza menerima undangan Sang Majikan dan mendatangi rumah majikan tersebut didampingi menejernya. Sesampainya di sana Sang Majikan segera mengumpulkan pekerja rumah tangganya. Tak lama kemudian berdatangan para pekerja rumah tangga yang berjumlah kurang lebih 20 orang.
"Mana pembantu saya yang bego?" Tanya Sang Majikan.
Karena tak tahu mana yang meneleponnya maka ia harus meminta maaf ke semua pekerja yang ada di sana satu per satu. Mau diletakan di mana mukanya tuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar