Rabu, 30 April 2008

TENTANG SEPIRING NASI 2

"Sudah makan, Mas?"

"Belum. Tadi cuma makan roti."

Percakapan di atas sering saya dengar atau bahkan saya lakukan sendiri. Seolah-olah kalo belum makan nasi berarti belum makan. Sekalipun telah kenyang makan roti, mi instan dsb.

Sewaktu kecil - entah karena kami hidup pas-pasan atau memang pola pikirnya yang demikian - saya selalu disuruh makan nasi yang banyak. Bahkan kadang setengah dipaksa oleh orang tua saya. Terkadang di atas piring itu nasinya penuh sedangkan lauknya hanya segelintir saja. Terlihat ada kesenjangan di piring itu.

Hal ini berkebalikan dengan kebiasaan di Barat. Sejauh yang saya dengar dan lihat di media (soalnya saya belum pernah ke luar negeri), di piring mereka potongan daging atau lauk akan lebih besar daripada nasi, jagung, kentang, atau roti. Hal ini bisa juga dikarenakan kondisi iklim di sana yang dingin.

Di tengah melonjaknya harga pangan dan ancaman krisis pangan - khususnya di Indonesia - perlu dibudayakan makanan pokok pengganti nasi. Ada beberapa bahan pokok yang tidak terlalu terpengaruh harga dunia, misalnya singkong dan ubi. Bahkan di Gunung Kidul ada yang membudidayakan tanaman umbi-umbian dari yang dikonsumsi sehari-hari hingga yang telah langka.

Di beberapa daerah di Indonesia ada juga penduduk yang makanan pokoknya bukan nasi. Tetapi, seiring meningkatnya taraf hidup ada kecenderungan mereka beralih pada nasi sebagai makanan pokok.

Saya cuma mengingatkan - termasuk pada diri sendiri - jika kita sudah menghabiskan semangkuk mi, dua potong roti atau dua potong ubi atau singkong, itu artinya kita sudah makan.


Rabu, 23 April 2008

AYAT-AYAT CINTA TERLARANG 3

Dan tatkala datang Utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata,"Ini adalah hari yang amat sulit."(77)

Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata,"Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri)ku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah diantaramu seorang yang berakal?"(78)

Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki."(79)

Luth berkata, "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."(80)

Para utusan (malaikat) berkata,"Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhan-mu, sekali-kali mereka tidak akan mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?"(81)

Maka tatkala datang Azab Kami, Kami Jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami Balikkan), dan Kami Hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,(82)

yang Diberi Tanda oleh Tuhan-mu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim*.(83)

*Yakni orang-orang zalim itu karena kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Ada pula sebagian mufasir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh dari negeri Mekah.

Sumber: Al Quran surat Hud 11:77-83

Selasa, 15 April 2008

TENTANG SEPIRING NASI

Wahai anak Adam, harta adalah harta-Ku, orang-orang kaya adalah wakil-wakil-Ku, dan orang-orang miskin adalah keluarga-Ku. Barang siapa yang kikir tehadap keluarga-Ku, maka aku akan memasukannya ke dalam neraka dan tidak mempedulikannya.

Sumber: Hadist Qudsi

Dunia terancam krisis pangan! Dikarenakan meningkatnya konsumsi pangan dunia, perubahan iklim yang mengakibatkan gagal panen dan beralihnya fungsi pangan menjadi bahan bakar bio.

Bukti di negara kita sudah banyak. Di beberapa daerah ada orang meninggal akibat kelaparan, anak-anak dengan gizi buruk bahkan beberapa korban bunuh diri.

Hal ini ironis dengan para petinggi negara dan para pengusaha kaya yang sibuk menumpuk harta untuk memperkaya diri sendiri dengan korupsi dan kecurangan hampir disetiap sendi kehidupan. Sementara di pelupuk matanya kaum miskin menjerit dengan harga pangan yang makin melambung. Seolah takkan ada jembatan yang menghubungkan jurang kesenjangan yang dalam ini.

Kalau untuk mengantisipasi krisis energi kita harus mengurangi konsumsi energi atau hemat energi, apakah untuk pangan juga demikian?

Hal kecil yang bisa kita lakukan adalah peduli terhadap lingkungan dengan setidaknya tidak membuang-buang makanan. Atau mengkonsumsi pangan sesuai kadar kebutuhan bukan keinginan. Selain Anda menjadi lebih sehat, setidaknya Anda tidak menyakiti hati kaum kekurangan pangan itu.

Sabtu, 12 April 2008

AYAT-AYAT CINTA TERLARANG 2

Dan (Kami juga telah Mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?"(80)

Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.(81)

Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan, "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri."(82)

Kemudian Kami Selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).(83)

Dan Kami Turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.(84)

Sumber: Al Quran surat Al A'raf ( Tempat Tertinggi) 7:80-84

Selasa, 08 April 2008

ARTI KEHILANGAN

Waktu itu saya mendengarkan Delta FM dalam acara Ida Arimurti & Friends. Kebetulan tamunya adalah Gobind Petir (Penghuni Terakhir, acara di ANTEVE).

Mereka sedang membahas tentang - yang menurut Gobind - F4. Diantaranya ada yang menyentuh hati saya. Kurang lebih seperti ini:

Apabila kita mendapat musibah kehilangan sesuatu atau seseorang, pertanyaan yang seringkali muncul adalah, "Kenapa?", "Kenapa saya?","Apa salah saya?" dst. Padahal apa yang seharusnya kita lakukan adalah berterima kasih atau bersyukur kepada Tuhan karena kita telah dititipi atau telah diberi kesempatan untuk bersama seseorang atau sesuatu tersebut selama ini.

Ini membuat saya merenung. Karena saya baru kehilangan dua orang yang sangat berarti dalam hidup saya. Kakak saya meninggal setelah bertahun-tahun berjuang melawan kanker payudara. Sebulan kemudian ibu saya meninggal terkena strooke akibat diabetes.

Tapi berkat obrolan di radio itu, saya mulai berhenti meratapi takdir dan mencoba sekuat tenaga untuk mensyukurinya.

Kini saya bisa mengatakan, "Terima kasih Tuhan karena telah menganugerahkan kakak dan ibu saya kepada saya selama 25 tahun ini."

Jadi, dari sudut mana kita akan melihat musibah?

Minggu, 06 April 2008

3M

Catatan manusia saat berada di ranjang kematiannya:

Saat aku masih muda serta bebas dan imajinasiku mengembara tanpa batas, aku bercita-cita untuk mengubah dunia.

Saat aku semakin tua dan bijaksana, aku sadar bahwa dunia tak akan berubah, dan aku pendekkan sasaranku serta memutuskan untuk mengubah negeriku saja.

Semakin tua aku sadar bahwa negeriku sama saja. Walau hampir putus asa, aku berusaha keras mengubah keluargaku saja dan orang-orang terdekat. Tapi, ya ampun, mereka pun tak berbeda.

Dan kini saat aku terbaring di ranjang kematianku, aku sadar: Mengapa aku tak mengubah diriku sendiri saja, melalui teladan barangkali aku berhasil mengubah keluargaku.

Disarikan dari "Chicken Soup of The Soul".

Seperti kata Aa Gym: Jika kita mau melakukan perubahan ke arah yang lebih baik,
  • Mulailah dari hal kecil;
  • Mulailah dari diri sendiri; dan
  • Mulailah dari sekarang!
Atau dalam lagu Michael Jackson,
If you want to change the world
Start from the man in the mirror.

Jadi apakah Anda akan terbaring di ranjang Anda dan menunggu dunia berubah?

Rabu, 02 April 2008

TOLONGLAH SAUDARA ANDA

"Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya," (24)

""Kenapa kamu tidak tolong-menolong?"" (25)

Sumber: Al Quran surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-shaf) 37:24-25.

Dalam satu sesi acara Indonesia Siesta di Delta FM diketengahkan seorang relawan Katholik Amerika yang mengajar Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Imim Putra di Makassar. Dari tanggapan yang muncul melalui sms ada yang berkesan curiga. Sebab menilik cerita di atas yang agak kontradiktif. Ada yang mengkait-kaitkan dengan agama tertentu dan lain-lain. Tapi yang sangat mengena di hati saya adalah tanggapan Shahnaz Haque yang mengatakan, "Kalau mereka tidak boleh menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan, kenapa bukan Anda?".

Selasa, 01 April 2008

AYAT-AYAT CINTA TERLARANG 1

"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?(54)

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)."(55)

Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan, "Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih."(56)

Maka kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menakirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).(57)

Dan Kami Turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu."(58)
(Sumber: Al Quran surat An Naml (Semut) 27:54-58)

Fahisyah= perbuatan keji: menurut jumhur mufasir, yang dimaksud perbuatan keji adalah perbuatan zina, sedang menurut pendapat yang lain ialah segala perbuatan mesum, seperti zina, homoseksual dan sejenisnya. Menurut pendapat Muslim dan Mujahid, yang dimaksud dengan perbuatan keji ialah musahaqah (lesbian).