Rabu, 01 Februari 2012

CATATAN SEORANG GURU NGAJI

Saya bekerja di sebuah pusat bantu dengar ternama di Indonesia. Beragam jenis pelanggan yang saya tangani. Dari balita hingga manula.

Berikut adalah kisah mengenai salah satu pelanggan saya yang membuat saya terharu. Ia adalah seorang guru ngaji panggilan. Mengajar ngaji orang-orang dewasa yang merasa belum terlambat untuk mempelajari cara membaca Al Quran. Entah kebetulan atau bagaimana, tapi murid yang ia ajar adalah orang-orang kaya. Bahkan ada diantaranya adalah pejabat.

Pekerjaan beliau hanyalah guru ngaji tidak lain. Tapi ia telah berhaji, memiliki sepeda motor dan anak-anaknya kuliah di PTN ternama. Yang paling besar kuliah di UI dan adiknya kuliah di UNJ. Keduanya kuliah dengan beasiswa. Begitu mencengangkan buat saya. Kesemuanya itu adalah sumbangan dari murid-muridnya yang merasa telah tercerahkan batinnya oleh beliau.

"Pada saat saya membutuhkan, segala sesuatunya dicukupkan oleh Allah Swt melalui tangan murid-muridnya," ujarnya.

Begitu pun pada saat itu. Ia berniat membeli alat bantu dengar dengan uang Rp. 3.500.000., sumbangan dari muridnya. Saya rekomendasikan alat dengan harga Rp. 3.759.000 dan diberi diskon menjadi Rp 3.500.000 sesuai dengan uang yang dibawanya. Ia sempat mengajukan kembali potongan harga. Setelah berbicara dengan manager saya kasih lagi diskon jadi Rp 3.250.000. Ia mengucapkan banyak terima kasih atas diskonnya. " Untuk nambahin beli beras," katanya. Mendengar hal itu saya memberikan sisa diskon yang diberikan atasan saya jadi Rp 3.000.000. Biar beli berasnya lebih banyak Pak Guru.