Kamis, 20 Mei 2010

SUARA KEBANGKITAN

Saya pernah mendengar kisah Orang Negeri Singa yang terkenal kebersihannya yang membuang sampah sembarangan saat berada di Indonesia. Ditegurlah oleh pribumi yang kebetulan rekannya itu.

"Indonesia is a big garbage bin," jawabnya dengan kesan merendahkan.

Saya yang tidak mendengar langsung pun ikut tersinggung dibuatnya. Tapi waktu saya melihat sekeliling...,"benar juga ya."

Cerita lain lagi saat ada orang dari Negeri Lady Di berkunjung ke sini. Apabila ia mau menyebrang selalu menggunakan jembatan atau zebra cross. Sehingga saat rekannya Orang Indonesia menyebrang sembarangan, ia melarangnya.

"Kenapa sih mesti taat-taat amat?"Tanya Orang Indonesia itu yang melakukan hal itu sebagai kebiasaan dan itu memang biasa di sini.

Di Negeri Kanguru para guru dan orang tua di sana lebih khawatir anak-anaknya tidak mau antri daripada tidak pandai matematika di masa kanak-kanaknya.

Hubungannya apa sama kebangkitan? Apabila setiap kita taat aturan, contoh mengantri saja, mungkin tidak ada korban nenek-nenek meninggal terinjak-injak waktu mengantri beras atau uang sedekah yang tak seberapa. Indonesia bangkit mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil dan mulai dari sekarang.

Jumat, 14 Mei 2010

KABAR DARI SEBUAH DESA

Ini kisah nyata di sebuah kampung setahun yang lalu. Kejadiannya menjelang ujian nasional SMA. Tepat 20 hari sebelumnya berlangsung pernikahan siswi Madrasah Aliyah dengan pemuda setempat karena 'kecelakaan'. Karena kurang rapat menjaga rahasia, hal itu tercium pihak sekolah. Siswi itu pun dikeluarkan sekalipun ada permohonan pihak keluarga untuk tetap melanjutkan sekolah setidaknya sampai UN selesai.

Selang beberapa minggu satu siswi lagi tak bisa ikut UN dengan masalah yang sama. Padahal ia telah merahasiakannya selama 2 bulan. Wah heboh, ya ternyata.

Ini kabar yang saya ketahui lho. Belum yang luput dari perhatian kita. Padahal ini terjadi di sebuah desa yang masih kental 'pamali'nya.