Rabu, 05 November 2014

BUDAYA GOTONG ROYONG


Kawan, masih ingatkah engkau waktu SD kita selalu diajarkan tentang gotong royong yang merupakan salah satu budaya luhur bangsa Indonesia? Masih ingatkah engkau pelajaran PMP--> PPKN--> PKN? Masihkah gotong royong bertahan dalam adat istiadat kita? Atau kekuatan faham liberal dan kapitalis sudah mengikisnya? Mudah-mudahan masih ada ya.

Selanjutnya saya akan membahas gotong royong dalam prakteknya di kampung saya, desa Jalatrang, kecamatan Cipaku, kabupaten Ciamis. Lengkap yah? Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kita selalu ingat tiga kebutuhan pokok kita: pangan, sandang dan papan.

Karena pentingnya rumah itu penduduk desa biasanya saling bantu dalam pembangunannya. Kalau ada yang bangun rumah, mirip dengan kalau ada hajatan. Para tetangga akan membantu dengan mengirimkan bahan makanan berupa beberapa gantang beras dan lauk pauk mentah. Kemudian yang punya hajat akan membagikan makanan kepada tetangga yang tadi memberi beras dan lain-lain itu, biasanya sore harinya atau esoknya. Porsinya kurang lebih satu gantang nasi dan lauknya, cukup untuk dua orang.

Pada saat mendirikan rumah atau disebut ngadegkeun, para tetangga dan kerabat akan berdatangan untuk membantu di samping para pekerja profesional yang dibayar sehingga pengerjaan rumah biasanya lebih cepat selesai dan membantu meringankan beban biaya produksi.

Bagaimana dengan budaya gotong royong di daerahmu?