Minggu, 08 Desember 2013

Cerita nyata dari mahasiswa Indonesia di Australia

Suatu pagi, kami menjemput seorang klien di bandara. Org tsb sdh tua, kisaran 60 thn. Si Bapak adalah pengusaha asal Singapura, dgn logat bicara gaya melayu & inggris, beliau menceritakan pengalaman-pengalaman hidupnya kepada kami yg msh muda. Beliau berkata,"Ur  country is so rich!"
Ah biasa banget denger kata-kata itu. Tapi tunggu dulu. "Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia," lanjutnya. "Everything can be found here in Indonesia, U don't need the world." "Mudah saja, Indonesia paru-paru dunia. Tebang saja hutan di
Kalimantan, dunia pasti kacau. Dunia yg butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yg masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yg beli orang2 Indonesia, ga peduli harga selangit, laku keras. Lihatlah RS kami, isinya Indonesia semua. Trus, kalian tau bgmn kalapnya pemerintah kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia masuk? Ya, bener2 panik. Sgt terasa, we are nothing. Kalian tau kan kalo kmrn dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dgn mudah dpt beras. Lihatlah negara kalian, air bersih di mana2, liatlah negara kami, air bersih pun kami impor dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dlm rangka bisnis, krn pasirnya
mengandung permata. Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik China, si pabrik jual kembali seharga Rp 30rb/kg. Saya liat ini sbg peluang. Kalian sadar tidak kalau negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia!
Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mrk takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di
embargo. Harusnya KALIANLAH YG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN
SENDIRI. Belilah pangan dr petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dr pabrik2 sendiri.Tak perlu impor klo bs
produk sendiri. Jika kalian bs mandiri,bisa MENGEMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!
 
Share ya biar sampe ke seluruh bangsa Indonesia