Rabu, 21 Januari 2009

SEBARIS DOA

Good Story...

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU.
Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang
malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, 'Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup.
Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum
terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia! 'Kalau hanya mencari 50 orang, itu mahgampang .. . ' kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, 'Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit'.
Dengan lembut si Malaikat berkata, 'Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu'.
Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka'.
Kata Malaikat, 'Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu'
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, ' Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.'
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat'.
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia bertanya,'Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?'
Jawab si Malaikat, ' Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah'. Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak
dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di
kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil
memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,'Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00'.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. 'Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. '
'Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran
kalauseorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. '
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya
kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain... Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
Terima kasih
Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan, 'Ya TUHAN saya mencintai-MU dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang...!!!'.


Sumber: email seorang teman.


Selasa, 06 Januari 2009

TENTANG MELAJANG

"Kapan kawin?"

"Mana istrinya? Kirain udah bawa 'buntut'."

"Pokoknya lebaran depan kamu harus bawa calon!"

"Jangan sampai kamu dilangkahi adikmu! Gak baik."

Kata-kata di atas dan banyak lagi kata-kata lainnya yang sejenis terngiang-ngiang di telinga seperti ratusan nyamuk yang berputar-putar di kepala. Kata-kata itu dilontarkan oleh paman, bibi, adik, sepupu, keponakan, tetangga dan orang lain yang saya kenal. Apabila kita berusia menjelang 30 dan belum memiliki calon bahkan dekat dengan seseorang pun tidak, apa jawaban Anda dengan pertanyaan-pertanyaan di atas?(Ah, Anda mungkin tidak pernah mengalami hal itu) Terkadang tersenyum tersipu-sipu padahal hati kesal. Apa ya, penjelasan yang membuat mereka berhenti menanyakan hal itu.

Kawin apa nikah? --Sebenarnya tidak terlalu penting pembahasan ini--Secara istilah artinya sama saja, yang beda asal bahasanya. Apabila Anda mengatakan kawin dan pikiran anda bersih (tidak jorok) , artinya sama saja dengan nikah. Tapi kalau pikiran Anda jorok maka akan berkonotasi senggama.

Terlepas dari hal itu, apakah salah dan dosa apabila masih melajang di umur segini? --Atau bahkan mungkin melajang seumur hidup--Saya mengetahui ada hadits Nabi yang mengatakan "... Tidak sempurna menjadi umatku apabila kau belum menikah." Tapi kan, katanya jodoh di tangan Tuhan. Jadi apakah harus memaksakan diri hanya demi status dan pandangan orang lain? Kenapa orang-orang harus repot-repot dengan lajangnya orang lain. Padahal yang bersangkutan sendiri biasa saja atau bahkan nyaman dengan kelajangan dia. Malah yang dia khawatirkan adalah pandangan orang terhadap dirinya. Apalagi orang-orang yang melajang di usia matang selalu dipandang lain dan dikait-kaitkan dengan hal-hal tertentu yang buruk. Toh masih ada orang yang melajang dan mampu mengendalikan diri sehingga tidak berbuat hal yang tidak-tidak.

Pernah mendengar kata aseksual? Itu istilah perkembangbiakan amoeba. Kalau dihubungkan dengan manusia, aseksual ini biasa dilakukan oleh pemuka agama tertentu dengan istilah biarawan atau rahib. Orang biasa yang lajang yang bisa mengendalikan diri bisa juga disebut demikian. Yang pasti melajang itu menjadi hak dan pilihan setiap orang. Orang melajang bisa dengan banyak pertimbangan, tidak semata-mata karena jomblo atau tidak laku.

Saya sangat berharap paman, bibi, kakak, adik, sepupu, keponakan, tetangga dan orang lain yang saya kenal agar membuka pikiran mereka. Karena kebahagiaan bisa datang dari mana saja. Baik itu dari keluarga, teman, pekerjaan atau bahkan dalam kesendirian. Masih banyak kok para lajang yang berprestasi dan menghasilkan karya yang hebat. Akan lebih baik apabila kita membuat para lajang nyaman dengan dirinya agar lebih fokus dalam berkarya sehingga menghasilkan karya yang lebih hebat lagi.