Kamis, 11 Februari 2016

SENYUM CEMERLANG


Sudah agak lama saya merasa terganggu (tepatnya sih kurang pede) dengan tampilan gigi saya. Karang gigi penyebabnya. Mereka nyelip-nyelip di antara gigi dan gusi. Gak terlalu kelihatan sih, tapi cukup membuat saya tidak bisa tersenyum lebar. Walaupun sebenarnya pada saat ketawa atau senyum, saya lupa akan hal itu. Hingga akhirnya saya berniat ke dokter gigi untuk menghilangkannya.

Saya sempat tergoda iklan-iklan di media. Banyak ditawarkan pembersih gigi yang harganya lumayan mahal. Tapi, saya ragu. Aman gak yah? "Mending ke dokter gigi aja lah," pikir saya. Ternyata ngatur waktunya yang sulit. Gak deng. Saya gak sibuk-sibuk amat sebenarnya. Tapi, saya selain takut sakit, juga takut mahal. Maklum, gaji lima koma (tanggal 5 udah koma). Jadi, mesti pinter-pinter banget ngatur anggaran.

Sampai suatu saat saya lihat link di sosmed, tips untuk menghilangkan karang gigi di rumah. Ada dua bahan sih, tapi tebak saya pake yang mana? Yang paling gampang lah. Bahan itu adalah biji wijen dan garam. Saya pake yang garam karena gak usah beli lagi. Masa sih di rumah gak ada garam? Caranya gimana?

Pertama, siapkan garam dan sikat gigi.
Bubuhkan garam pada sikat gigi.
Sikat gigi seperti biasa dengan menggunakan garam saja terutama di bagian yang ada karang giginya.
Setelah beberapa menit, coba tarik karang gigi itu dengan tangan.
Karang gigi akan dengan mudah terkelupas.
Jika dirasa perlu, bisa dilanjutkan dengan menggosok gigi dengan pasta gigi seperti biasa.
Lakukan saja secara bertahap.
Bila karang gigi masih keras, bisa dilakukan hal yang sama keesokan harinya.

Selamat mencoba.
Salam senyum cemerlang.

Senin, 01 Februari 2016

KANGEN


Pernah merasa kangen dengan seseorang yang teramat sangat? Tenang kau tak sendirian. Kondisi ini pernah dialami banyak orang. Kangen sama kekasih, gebetan, guru, orang tua, saudara atau orang yang bahkan kita gak kenal. Kok bisa? Ya, bisa aja. Perasaan ini bisa datang pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja.

Kangen tapi bisa ketemu, itu melegakan. Kangen, bisa ketemu, tapi tak bisa menunjukkannya, bahkan cuma bisa memandang dari kejauhan, itu menyakitkan. Lebih menyakitkan lagi ketika kangen, tak bisa ketemu. Coba stalking akun sosmednya tapi gak berani mandangi fotonya karena takut dosa dan takut perasaan kangen itu makin menjadi-jadi. Mau ngapain aja keingetan. Bangun tidur ingat dia, malam gak bisa tidur karena ingat dia, coba tutup mata, eh malah kebayang dia. Hanya bisa berdoa pada Allah semoga perasaan ini bisa dikendalikan.

Ya, perasaan kangen itu memang harus dikendalikan. Apalagi kangen kepada bukan muhrim kita. Kangen yang mengandung birahi. Cara terbaik mohon petunjuk pada Allah. Banyak dzikir, shalawat, sholat dan baca Quran dan sibukkan diri kita dengan hal-hal positif terutama yang melibatkan interaksi dengan orang lain. Ini ujian dan cobaan dari Allah. Kita pasti sanggup melewatinya. Seiring berjalannya waktu rasa kangen berlebihan itu perlahan-lahan akan pudar.

Penyebab kangen berlebihan itu bermacam-macam. Mungkin karena ia adalah sosok ideal bagimu, kepribadiannya mirip dengan orang yang kau sayangi seperti; orang tua atau saudara. Atau orang itu telah memberikan perhatian dan harapan bagimu. Atau juga dia telah berhutang padamu. Bisa jadi kan? Pastinya orang itu sudah memberikan kesan yang membekas bagimu. Apapun itu, bersabarlah. Setelah kau bisa mengendalikannya seperti cara di atas, serahkan semuanya pada Allah. Jangan sampai kau melakukan hal yang negatif atau merusak gara-gara kangen seseorang. Apalagi sampai malu-maluin, jangan sampe ya....

Salam kangen :).