Minggu, 25 Oktober 2009

JANGAN PANDANG BULU

Kompetisi Blog EducationUK

Ini mungkin bisa jadi pelajaran agar kita bekerja atau melayani dengan sepenuh hati tanpa membeda- bedakan.

Lagi cerita dari pondok pizza. Suatu hari seorang petugas penerima telepon mendapat pesanan dari seorang pelanggan. Dari percakapan telepon itu dapat disimpulkan bahwa si penelepon adalah seorang pekerja rumah tangga. Sempat terjadi salah pengertian di antara keduanya. Yang membuat kesal petugas pizza itu adalah saat ditanya jenis pizzanya Sang Pekerja Rumah Tangga itu tak tahu.

Singkat kata pesanan dibuatkan. Jenis dan besarnya sesuai inisiatif petugas pizza. Rupanya Si Petugas Pizza masih menyimpan kekesalannya sehingga saat mencetak tagihan ia menambahkan tulisan "pembantu bego" di depan alamat pemesan. Ia pikir tidak apa- apa. Toh yang menerima cuma pekerja rumah tangga ini.

Tanpa disangka tulisan tersebut dibaca oleh majikan Sang Pekerja. Keluhan pun disampaikan dan 'penulis tambahan' pun diminta datang ke rumahnya.

Petugas pizza menerima undangan Sang Majikan dan mendatangi rumah majikan tersebut didampingi menejernya. Sesampainya di sana Sang Majikan segera mengumpulkan pekerja rumah tangganya. Tak lama kemudian berdatangan para pekerja rumah tangga yang berjumlah kurang lebih 20 orang.

"Mana pembantu saya yang bego?" Tanya Sang Majikan.

Karena tak tahu mana yang meneleponnya maka ia harus meminta maaf ke semua pekerja yang ada di sana satu per satu. Mau diletakan di mana mukanya tuh.

Senin, 19 Oktober 2009

LESTARIKAN ASETKU

Kompetisi Blog EducationUK

Saya tiap hari pergi kerja dengan bis. Pada hari sibuk saya harus mengalami macet yang lumayan bikin badan pegal- pegal. Maklumlah antara Tangerang- Jakarta tak bisa dibilang dekat juga.

Suatu siang seperti biasa saya dengan bis menuju tempat kerja. Kalau tidak tidur, saya mendengarkan radio atau sekedar memandangi jalanan lewat jendela. Namun sesampainya di daerah "Farmasi", saya agak terperangah saat melihat ke arah bilik telepon umum di pinggir jalan. Ada apa di sana? Seorang sopir taksi sedang buang air kecil di dalam bilik telepon umum itu. Entah ia tak bisa baca atau tak bisa membedakan toilet umum dengan telepon umum. Sedih banget, ya.

Banyak sekali dana yang dikeluarkan untuk membangun sarana umum seperti: telepon umum, jembatan penyebrangan, tempat sampah, halte dan lainnya. Jangankan untuk memelihara, sebagian dari kita tidak peduli dan bahkan merusaknya/ melecehkannya. Bagaimana caranya agar setiap kita mau melestarikan aset umum?

Minggu, 11 Oktober 2009

MENYENTIL

Kompetisi Blog EducationUK

Ini cerita teman saya yang bekerja di pondok pizza.

Pada suatu hari ada 2 Orang Arab datang ke restoran pizza tempat teman saya bekerja. Mereka tak bisa berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggrisnya pun tak fasih. Sehingga sempat terjadi salah pengertian.

Salah satu Orang Arab itu memanggil teman saya dan bertanya kira-kira begini,

"Apakah muslim Indonesia Sholat?"

"Ya, Pak," jawab teman saya.

"Apakah sholat mereka menggunakan Bahasa Indonesia?"

"Pakai Bahasa Arab, Pak."

Saya rasa Anda mengerti maksud Orang Arab tersebut. Ini sentilan buat kita untuk bahan renungan bahwa apa pun yang kita lakukan dan ucapkan sebaiknya tahu betul maknanya. Padahal saya sendiri sholat dan tak tahu artinya.