Senin, 26 November 2012

100 RAMALAN JAYABAYA

Percaya ramalan? Mungkin Anda seperti saya, tiap minggu mengintip ramalan bintang alias zodiak dan cuma percaya pada ramalan yang baik, yang buruknya tidak. Curang yah? Kalo yang ini adalah ramalan leluhur kita. Kita simak bersama mana yang sudah terjadi. Berikut daftar ramalan Jayabaya:

1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.

2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.

3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.

4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.

5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.

6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.

7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.

8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.

9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.

10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.

11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik

12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.

13. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.

* Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.

14. Ora ngendahake hukum Allah--- Tak peduli akan hukum Allah.

15. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.

16. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.

17. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.

18. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.

19. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.

20. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.

21. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.

22. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.

23. Nantang bapa--- Menantang ayah.

24. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.

25. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.

26. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.

27. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.

28. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil

29. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil

30. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil

31. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.

32. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.

33. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.

34. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.

35. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.

36. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.

37. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.

38. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.

39. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).

40. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.

41. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan

42. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.

43. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.

44. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan

45. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.

46. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.

47. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.

48. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.

49. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar istri/suami.

50. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.

51. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.

52. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).

53. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.

54. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.

55. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.

56. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.

57. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.

58. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.

59. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.

60. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.

61. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.

62. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.

63. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.

64. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.

65. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.

66. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.

67. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.

68. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.

69. Akeh laknat--- Banyak kutukan

70. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.

71. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.

72. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.

73. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.

74. Guru disatru---Guru dimusuhi.

75. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.

76. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.

77. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.

78. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.

79. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.

80. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.

81. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.

82. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.

83. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.

84. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.

85. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.

86. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.

87. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.

88. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.

89. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.

90. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.

91. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.

92. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.

93. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.

94. Akeh barang haram---Banyak barang haram.

95. Akeh anak haram---Banyak anak haram.

96. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.

97. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.

98. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.

99. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.

100. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual.


Selasa, 25 September 2012

PENG"KOTAK-KOTAK"AN


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Al Hujuraat : ayat 13  

Merujuk ayat di atas kita semua sadar bahwa perbedaan adalah hal yang sangat indah yang Dianugerahkan Alloh SWT. Namun, masih ada saja orang yang tidak menghargai perbedaan dan menjadikannya sebagai hal yang harus ditiadakan.Padahal tanpa perbedaan, makna hidup kita mungkin akan berkurang.

Suatu hari saya menelpon teman lama saya untuk sekedar menanyakan kabar dan menyambung tali silaturahmi. Teman saya itu salah satu etnis minoritas di Indonesia yang terkenal dengan kepandaiannya berdagang. Ia menceritakan sahabatnya yang asal Jawa Barat, sebutlah namanya Budi yang mendapatkan perilaku buruk/diskriminasi dari orang-orang satu etnis dengan teman saya itu.Budi diterima bekerja di sebuah perusahaan penyuplay onderdil kendaraan bermotor atas bantuan adik teman saya itu. Ia diterima bekerja oleh anak pemilik perusahaan yang sudah berpikiran terbuka. Tapi saat sang Pemilik perusahaan tahu ada manusia berlainan etnis dengan dia di perusahaanya maka murkalah dia. Budi pun dikeluarkan dari perusahaan itu.

"Kok masih ada yah orang kayak gitu?" Kata teman saya. Teman saya satu etnis dengan pemilik perusahaan itu tapi ia tak setuju dengan perilaku diskriminasi yang terjadi.

Kehidupan di bumi ini makin modern, tapi perilaku manusia tidak berubah dengan yang dilakukan berabad-abad lalu. Diskriminasi atas dasar suku, agama, bangsa, kekayaan dan lainnya masih terjadi. Mari berubah! Hargai perbedaan.

Rabu, 08 Agustus 2012

DENGAR

Dalam berkomunikasi kita tidak hanya butuh mengungkapkan apa yang ada di pikiran kita, tapi lebih dari itu kita perlu mendengarkan apa yang disampaikan lawan bicara kita karena komunikasi sifatnya dua arah. Walaupun bisa dibilang kita membutuhkan energi lebih banyak saat  berbicara, tak banyak orang yang bisa mendengarkan lawan bicaranya dengan baik. Dengan kata lain menjadi pendengar yang baik itu tidak mudah.

Salah satu indera yang paling dulu berfungsi saat kita dilahirkan adalah indera pendengaran yakni telinga. Oleh karena itu dalam tradisi muslim bayi yang baru lahir diperdengarkan adzan di telinga kanannya dan iqomah di telinga kirinya. Hal itu dimungkinkan agar anak tersebut pendengarannya terjaga dan mendengar hal-hal yang baik.

Pendengaran atau telinga bisa dibilang tidak pernah istirahat. Berbeda dengan indera penglihatan atau mata yang bisa kita istirahatkan saat kita tidur. Itulah mengapa kita pasang alarm untuk mengatur jam bangun. Karena waktu kita tidur kita tetap bisa mendengar suaranya. Bahkan kadang kita membawa suara-suara nyata di sekitar kita ke alam mimpi.

Tahukah kita kenapa kita diberi dua telinga dan hanya satu mulut? Mungkin kita diharuskan untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Tapi apakah kita melakukannya demikian? Kebanyakan dari kita berbuat sebaliknya. Kita lebih senang apabila kita didengarkan daripada mendengarkan. Ada peribahasa: Jika bicara itu perak maka diam itu emas, artinya adakalanya kita lebih baik diam. Saya harap peribahasa ini tidak dimaknai secara sempit.

Kesehatan organ pendengaran merupakan kunci dari kegiatan mendengar yang baik itu. Di sini saya akan membahas pendengaran dari segi kesehatan. Walau saya bukan ahli, saya hanya menuliskan berdasarkan pengalaman saya saja. Ambang dengar telinga normal adalah 20dB-25dB. Anda bisa melakukan test yang dinamakan audiometri untuk mengetahuinya. Biasanya pendengaran akan mengalami penurunan dikarenakan usia, itu terjadi di usia di atas 30 atau 40 tahun. Ada penyebab lain dari penurunan pendengaran, antara lain: infeksi, kotoran telinga yang menutupi lubang telinga, konsumsi obat-obatan, terpapar suara bising atau bisa juga disebabkan faktor keturunan. Ada sebagian orang yang mengalami gangguan pendengaran merupakan bawaan lahir.

Penting sekali untuk menjaga kesehatan telinga kita. Pada dasarnya minyak serumen atau sering kita sebut kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya secara alami. Jadi sebenarnya tidak perlu kita mengorek-ngorek telinga untuk membersihkannya. Tapi apabila kita tetap mau melakukanya dengan pentul kapas atau cotton bud, saat terbaik adalah sehabis mandi sehingga kotorannya melunak. Ini memudahkan kita membersihkannya.

Apabila Anda merasakan keluhan pada telinga Anda, segera periksakan telinga Anda ke dokter THT. Hal ini untuk mencegah permasalahan semakin berat. Semakin dini kita tangani mudah-mudahan semakin mudah diatasi.

Untuk bisa menjadi pendengar yang baik selain memiliki telinga yang sehat dan pendengaran yang baik juga ada pada niat kita mau tidak kita belajar mendengar dan menyimak. Hal ini mungkin bisa dilakukan dengan mulai mendengarkan kata hati kita sehingga kita jujur pada diri sendiri dan ikhlas dengan keadaan. Selamat mendengarkan.

Senin, 30 Juli 2012

SAVE ROHINGYA

Media adalah sumber informasi vital yang dibutuhkan oleh kita. Namun apa jadinya apabila media selalu memperlihatkan keberpihakannya terhadap pihak-pihak tertentu. Hal ini bisa terlihat apabila ada tragedi dunia yang melibatkan korban umat muslim, media memberikan porsi yang sangat sedikit dalam pemberitaannya bahkan mereka cenderung bungkam. Hal ini dilakukan oleh pula oleh media-media nasional. Ada apa?

Ambil contoh pembantaian 'Joker' di Amerika mendapat pemberitaan yang gencar. Padahal di belahan bumi lain ada tragedi kemanusiaan dan pelanggaran HAM berat yakni pembantaian yang dilakukan pada Muslim Rohingya di Myanmar. 

Apakah kita akan tetap bungkam? Itu pilihan. Mari bersuara!


Sebagaimana Sabda Rasulullah saw: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, adalah mereka berkasih sayang, dan sama perasaannya, dimana jika salah  satu dari tubuh merasa sakit, maka tubuh yang lain juga akan merasa sakit.” (HR. Muslim).

Rabu, 11 Juli 2012

HATI-HATI! CHATTING DI KOMPUTER KANTOR

Sosial media sekarang bisa diakses di mana-mana.Hampir semua kalangan sudah punya akun di Facebook atau Twitter. Informasi begitu cepat tersebar. Baik yang bersifat pribadi atau umum termasuk kabar bohong. Saya yakin Anda sudah punya akun di salah satu media sosial yang ada.

Mengenai informasi bersifat pribadi, saya ada pengalaman yang agak buruk yang akan dibagikan. Kebiasaan chatting bisa hinggap di mana saja dan kapan saja, termasuk saat bekerja. Kebetulan tempat kerja saya memfasilitasi setiap komputer kerja dengan akun chatting dari perusahaan. Biasanya akun itu digunakan untuk menunjang kegiatan bekerja dengan rekan satu kantor ataupun dengan kantor cabang.

Mungkin hari itu hari naas saya.Saat saya bekerja seperti biasa, muncul percakapan dari suatu cabang. Kantor saya menggunakan akun skype untuk penyedia chattingnya. Isinya curhat mengenai masalah kerjaan. Saya tanggapi. Kebetulan dua orang yang ada kekecewaan mengenai masalah kerjaan ketemu di chatting, seru jadinya.Obrolan tersebut terhenti karena saya ada kesibukan.Saya sempat meninggalkan ruangan setelah beberapa percakapan saya hapus dan chatting di close. Saat saya balik, atasan saya sedang di ruangan dan menggunakan komputer saya. Tanpa curiga saya meninggalkannya.Beberapa saat kemudian ada rapat mendadak.Saya bertanya-tanya: ada apa? Ada sedikit kecurigaan.Rupanya benar. Atasan saya mencetak obrolan saya di skype!

Rapat itu dihadiri teman-teman saya dan rupanya dia mengadukan ini ke General Manager. Karena dia hadir di rapat itu. Obrolan itu dibaca rame-rame.Memalukan! Tapi di satu sisi saya tidak merasa bersalah. Isinya hanya curhat biasa: mengenai sistem administrasi, uang komisi yang gak turun-turun dan mengenai jadwal yang bentrok dengan kuliah saya. Saya pun tidak menyebut nama di situ.Saya sangat terpojok.

Sejak saat itu semuanya berubah. Keberlangsungan saya dipertanyakan di situ.Suasana kerja mulai gak nyaman.Dua teman saya telah mendahului saya resign.

Seorang pemimpin yang baik harusnya bisa mengayomi bawahannya. Dia harusnya bisa meredam gejolak yang ada. Tunjukkan bahwa dia bisa menangani setiap masalah, bukan malah mengadukan bawahannya sendiri. Sama saja dia sedang mencoreng mukanya sendiri dan menunjukkan bahwa kapabilitasnya kurang.
Merasa takut tersaingi bawahan bukan ciri pemimpin yang baik.

Teman hati-hati menggunakan properti kantor. Termasuk chatting. Chatting pake komputer sendiri, hape atau BB ajalah.


Minggu, 17 Juni 2012

TAMAN SUROPATI

Prasasti Taman Suropati ygang terletak di Jl Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. 

Ruang terbuka hijau di Jakarta sangat jarang ditemukan. Berbeda dengan mall yg begitu menjamur belakangan ini. Salah satu favorit saya adalah Taman Suropati. Selain jaraknya yang lumayan dekat dengan tempat tinggal saya, di sana juga nyaman.
Saya biasa lari pagi tiap hari Minggu. Banyak orang yang mengunjungi Taman Suropati. Banyak yang bisa dinikmati di sana. Menikmati air mancur bisa menenangkan jiwa. Batu refleksi yang menyehatkan. Beberapa orang bercengkrama dengan burung merpati sambil memberi makan. Ada yang melakukan yoga bersama-sama. Saya biasa lari pagi sambil menikmati alunan suara biola.Sepertinya ada kursus biola di sana.

Mungkin kita perlu lebih banyak lagi ruang terbuka hijau. Yang sudah ada harus dirawat baik-baik.
Pengunjung sedang menikmati air mancur (gambar atas). Seorang pengunjung sedang memberi makan merpati (gambar bawah)

Selasa, 15 Mei 2012

TELITI SEBELUM MEMBELI

Ini baru saja terjadi. Maklum saya rada gaptek dan baru-baru ini memiliki pengalaman berbelanja online.

Suatu hari saya hunting produk, ceritanya lagi nyari TV layar datar. Kebetulan di halaman muka glodokshop.com saya melihat promo LCD LG dengan harga cukup fantastis Rp 979.000. Cukup murah, cocoklah dengan kantong saya. Sebelumnya saya sudah melihat harga termurah LCD TV baru di blibli.com seharga Rp. 1.599.000.

Singkat kata saya melakukan pemesanan. Awalnya saya ragu sebab email konfirmasi dikirim lewat email gratisan (...@yahoo.com), tapi setelah melihat referensi situs tersebut saya melakukan transfer sesuai dg yg diminta. Siangnya barang langsung dikirim. Cepat juga, pikir saya. Saat itu saya lagi tidak di tempat jadi teman kerja saya yang menerima barangnya. Barang dikirim ke tempat kerja saya.

Saat saya kembali. saya cek barangnya, ternyata itu adalah LCD monitor komputer. Aduh nyesel deh saya. Padahal saya sempat baca speknya. Tapi tak ngeh juga mengenai hal itu. Tapi untungnya temen saya lagi butuh dia mau bayarin walau nyicil dan minta diskon pula. Rugi--rugi dah....

Penting sekali: teliti sebelum membeli.  

Rabu, 01 Februari 2012

CATATAN SEORANG GURU NGAJI

Saya bekerja di sebuah pusat bantu dengar ternama di Indonesia. Beragam jenis pelanggan yang saya tangani. Dari balita hingga manula.

Berikut adalah kisah mengenai salah satu pelanggan saya yang membuat saya terharu. Ia adalah seorang guru ngaji panggilan. Mengajar ngaji orang-orang dewasa yang merasa belum terlambat untuk mempelajari cara membaca Al Quran. Entah kebetulan atau bagaimana, tapi murid yang ia ajar adalah orang-orang kaya. Bahkan ada diantaranya adalah pejabat.

Pekerjaan beliau hanyalah guru ngaji tidak lain. Tapi ia telah berhaji, memiliki sepeda motor dan anak-anaknya kuliah di PTN ternama. Yang paling besar kuliah di UI dan adiknya kuliah di UNJ. Keduanya kuliah dengan beasiswa. Begitu mencengangkan buat saya. Kesemuanya itu adalah sumbangan dari murid-muridnya yang merasa telah tercerahkan batinnya oleh beliau.

"Pada saat saya membutuhkan, segala sesuatunya dicukupkan oleh Allah Swt melalui tangan murid-muridnya," ujarnya.

Begitu pun pada saat itu. Ia berniat membeli alat bantu dengar dengan uang Rp. 3.500.000., sumbangan dari muridnya. Saya rekomendasikan alat dengan harga Rp. 3.759.000 dan diberi diskon menjadi Rp 3.500.000 sesuai dengan uang yang dibawanya. Ia sempat mengajukan kembali potongan harga. Setelah berbicara dengan manager saya kasih lagi diskon jadi Rp 3.250.000. Ia mengucapkan banyak terima kasih atas diskonnya. " Untuk nambahin beli beras," katanya. Mendengar hal itu saya memberikan sisa diskon yang diberikan atasan saya jadi Rp 3.000.000. Biar beli berasnya lebih banyak Pak Guru.