Sabtu, 18 Oktober 2014

SUKA DAUN MUDA

Indonesia terdiri atas banyak suku bangsa. Dari Sabang hingga Merauke dengan kekhasan adat istiadatnya. Jawa Barat didiami oleh suku Sunda yang adat budayanya telah ikut mewarnai keragaman kekayaan budaya Nusantara. Sunda ada yang bilang kependekan dari su = suka, n = daun dan da = muda, bisa secara harfiah diartikan suka lalapan (lalab; bahasa Sunda). Yang memang secara umum begitu. Dalam hidangan masakan Sunda biasanya tak pernah terlewat lalapan, entah itu daun-daunan ataupun buah atau umbi.

Entah kebetulan atau tidak dalam cerita asal-usul gunung Tangkuban Parahu soal lalapan ini (bongborosan; bahasa Sunda) disebutkan. Dikisahkan Dayang Sumbi sangat menyesal telah mengusir Sangkuriang anaknya. Walaupun baginya kesalahan Sangkuriang sangat besar, tapi ia sangat merindukan anak sematawayangnya itu. Namanya juga seorang ibu. Dalam kesedihannya Dayang Sumbi berdoa agar dipertemukan kembali dengan anaknya. Ia pun berjanji hanya akan makan bongborosan atau dedaunan muda saja hingga ia bertemu Sangkuriang kembali.Atas. Kalau sekarang mah namanya vegetarian. Atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa, karena kebiasaannya itulah wajahnya tidak berubah, tetap muda dan cantik. Hingga saat bertemu dengan Sangkuriang tiba. Sangkuriang tidak percaya kalu Dayang Sumbi yang dihadapannya adalah ibunya. Karena kalau itu ibunya pasti sudah tampak tua.

Yang pasti makan sayuran atau lalapan itu memang menyehatkan. Selain kaya akan serat, mengandung anti oksidan juga bisa untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, seperti kanker.

Kalo begitu kawan-kawan yuk mari makan sayur!