Sabtu, 03 Mei 2014

Segarnya Es Jeruk Nipis


Salam kawan,

Adakah jeruk nipis yang manis. Sepertinya gak ada. Baik itu lime atau lemon sama-sama kecut atau asam. Ada yang warna hijau atau kuning. Biasanya saya beli yang hijau, lebih mudah ditemui di pasar dan harganya pun lebih murah. Di dalam rasa asam jeruk nipis ada kandungan vitamin C yang tinggi. Selain untuk campuran bumbu masakan seperti soto, ada banyak khasiat dari jeruk nipis. Contoh; pembersih muka, kuku, rambut, mencuci piring juga buat menaklukan macan? Apa? Yang bener? Iya. Kalo ketemu macan, gosok aja giginya pake jeruk nipis, gak berani gigit deh dia. Hehehe.


Saya kalo lagi kepanasan di rumah, buka kulkas ada jeruk nipis, langsung aja bikin minuman seger. Caranya gampang. Ini dia:

Siapkan dulu bahan-bahannya. Seadanya aja yah. gak usaha diada-adakan kalo emang repot. Hehe.

- Sebutir jeruk nipis
- es batu yang sudah dibuat kecil-kecil, kira-kira muat di gelas
- tambahan madu (kalo ada) atau bisa diganti gula. Saya biasanya bikin tanpa gula jadi lebih gampang.
- air (bisa air dingin ato air biasa)

Siapkan es batu di gelas. Potong jeruk nipis dan peras di atas es batu. Ampas atau kulitnya bisa dimasukkan ke dalam gelas. Tuang air lalu aduk rata. Wih, segerrrrr.... deh. Kalau mau ditambah madu atau gula, biasanya madu atau gula dilarutkan dulu dengan air, baru deh tambah es dan air perasan jeruk nipis.

Mudah dan murah kan? Sebenarnya sih lebih gampang beli minuman kemasan serbuk atau cair di warung. Tapi dengan bikin sendiri, kita bisa terhindar dari zat-zat kimia yang ditambahkan di minuman kemasan.

Selamat mencoba dan buat dengan gaya. :)

Kamis, 01 Mei 2014

Anak-anak UN

Saya adalah mahasiswa kelas malam di salah satu universitas di Jakarta. Saya selesai kuliah tiap harinya pukul 21.30. Tiap saya pulang kuliah saya melewati dua rumah yang masih ramai oleh anak-anak SD dan SMP yang les tambahan di rumah gurunya itu, rupanya mereka belum selesai belajar. Les tambahan itu dilakukan untuk menghadapi UN. Tapi pernahkah Ayah Bunda dan para guru bertanya pada mereka apakah mereka senang melakukan itu?
Perlukah anak-anak kita dibebani pelajaran sekian banyak sampai-sampai mereka harus belajar hingga larut malam?
Apakah semua pelajaran itu akan digunakan di kehidupannya kelak?
Coba deh tanyakan pada anak-anak kita apa yang sebenarnya mereka inginkan?