Rabu, 08 Agustus 2012

DENGAR

Dalam berkomunikasi kita tidak hanya butuh mengungkapkan apa yang ada di pikiran kita, tapi lebih dari itu kita perlu mendengarkan apa yang disampaikan lawan bicara kita karena komunikasi sifatnya dua arah. Walaupun bisa dibilang kita membutuhkan energi lebih banyak saat  berbicara, tak banyak orang yang bisa mendengarkan lawan bicaranya dengan baik. Dengan kata lain menjadi pendengar yang baik itu tidak mudah.

Salah satu indera yang paling dulu berfungsi saat kita dilahirkan adalah indera pendengaran yakni telinga. Oleh karena itu dalam tradisi muslim bayi yang baru lahir diperdengarkan adzan di telinga kanannya dan iqomah di telinga kirinya. Hal itu dimungkinkan agar anak tersebut pendengarannya terjaga dan mendengar hal-hal yang baik.

Pendengaran atau telinga bisa dibilang tidak pernah istirahat. Berbeda dengan indera penglihatan atau mata yang bisa kita istirahatkan saat kita tidur. Itulah mengapa kita pasang alarm untuk mengatur jam bangun. Karena waktu kita tidur kita tetap bisa mendengar suaranya. Bahkan kadang kita membawa suara-suara nyata di sekitar kita ke alam mimpi.

Tahukah kita kenapa kita diberi dua telinga dan hanya satu mulut? Mungkin kita diharuskan untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Tapi apakah kita melakukannya demikian? Kebanyakan dari kita berbuat sebaliknya. Kita lebih senang apabila kita didengarkan daripada mendengarkan. Ada peribahasa: Jika bicara itu perak maka diam itu emas, artinya adakalanya kita lebih baik diam. Saya harap peribahasa ini tidak dimaknai secara sempit.

Kesehatan organ pendengaran merupakan kunci dari kegiatan mendengar yang baik itu. Di sini saya akan membahas pendengaran dari segi kesehatan. Walau saya bukan ahli, saya hanya menuliskan berdasarkan pengalaman saya saja. Ambang dengar telinga normal adalah 20dB-25dB. Anda bisa melakukan test yang dinamakan audiometri untuk mengetahuinya. Biasanya pendengaran akan mengalami penurunan dikarenakan usia, itu terjadi di usia di atas 30 atau 40 tahun. Ada penyebab lain dari penurunan pendengaran, antara lain: infeksi, kotoran telinga yang menutupi lubang telinga, konsumsi obat-obatan, terpapar suara bising atau bisa juga disebabkan faktor keturunan. Ada sebagian orang yang mengalami gangguan pendengaran merupakan bawaan lahir.

Penting sekali untuk menjaga kesehatan telinga kita. Pada dasarnya minyak serumen atau sering kita sebut kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya secara alami. Jadi sebenarnya tidak perlu kita mengorek-ngorek telinga untuk membersihkannya. Tapi apabila kita tetap mau melakukanya dengan pentul kapas atau cotton bud, saat terbaik adalah sehabis mandi sehingga kotorannya melunak. Ini memudahkan kita membersihkannya.

Apabila Anda merasakan keluhan pada telinga Anda, segera periksakan telinga Anda ke dokter THT. Hal ini untuk mencegah permasalahan semakin berat. Semakin dini kita tangani mudah-mudahan semakin mudah diatasi.

Untuk bisa menjadi pendengar yang baik selain memiliki telinga yang sehat dan pendengaran yang baik juga ada pada niat kita mau tidak kita belajar mendengar dan menyimak. Hal ini mungkin bisa dilakukan dengan mulai mendengarkan kata hati kita sehingga kita jujur pada diri sendiri dan ikhlas dengan keadaan. Selamat mendengarkan.